Demikian besar peranan budaya dalam kehidupan. Banyak hal yang
mulanya lahir dari budaya. Tata tertib dalam kehidupan, awalnya lahir
dari adanya budaya. Estetika berperilaku juga lahir dari budaya,
misalnya bagaimana menghormati orang tua atau yang usianya lebih tinggi.
Demikian halnya dengan tata cara makan. Sejak nenek moyang, kita
makan sehari tiga kali. Ketentuan itu sudah diatur sesuai budaya
masing-masing. Sampai saat ini budaya makan sehari tiga kali masih
berlaku dan kemudian lahir pula kesehatan. Dalam ilmu kesehatan juga
sudah ditegaskan, paling tidak sehari kita makan dua kali, atau tiga
kali.
Bahkan, demi kesehatan kita mesti mengisi perut dengan makanan. Jika
budaya ini dilanggar, yang terjadi terganggunya kesehatan. Melalui ilmu
kesehatan pula, manusia semacam wajib menyantap makanan yang bervitamin.
Ini pun lahir karena budaya. Semua manusia di jagat raya ini mengatur
diri dengan membiasakan berpakaian.
Lahirnya aneka mode juga harus budaya. Sebab, setiap manusia senang
dengan sesuatu yang baru seperti halnya mode busana. Dengan melahirkan
aneka macam mode busana, manusia membiasakan diri dengan berpakaian.
Pertama sebagai mode dan kedua untuk kesopanan dan ketiga untuk
menghangatkan badan. Tidak masuk angin.
“Kami kira, budaya melahirkan aneka perilaku dalam pergaulan hidup.
Manusia di muka bumi ini mendapat pengaturan dari agama dan budaya. Apa
jadinya, jika kita hidup tanpa budaya. Mungkin saja dunia ini kacau
karena tidak ada budaya. Sebab, budaya itu sendiri lahir sejak munculnya
apa yang dinamai manusia ke muka bumi”.
Jangankan manusia mahluk hidup lainnya juga hidup dengan budaya.
Contoh kecil saja, bagaimana semut beriringan mencari makanan. Jika
masing-masing bertemu dengan sesamanya, pasti di antara mereka semacam
saling menyapa dengan ngantelkeun (bersentuhan) mulutnya kepada sesamanya.
Mungkin saja jika tidak menggunakan budaya, disadari atau tidak oleh
iringan semut itu pasti akan selalu terjadi bentrokan. Iringan melalui
jalur yang maneuh tidak akan terjadi. Mungkin saja jalurnya akan sangat
kacau. Akhirnya, mereka pun tidak bisa mempertahankan hidupnya
(survival).
Karena itu, sangat apresiasi kepada seniman budayawan dengan
masing-masing karyanya yang juga bersumber dari agama telah memberi
penerangan kepada umat. Melalui para seniman dan budayawan inilah
masyarakat menerima aturan main. Karya-karyanya bisa saja menjadi acuan
dan tolok ukur dalam peri kehidupannya.
Mengingat peran dan jasa para seniman serta budayawan, Pemerintah
Kota Bandung menganugerahkan penghargaan. Melalui peran para seniman dan
budayawan inilah masyarakat Kota Bandung meningkatkan upaya-upaya
pembangunan dengan mendukung program-program pembangunan yang telah
digariskan.
Sumber : http://tabloidinfowisata.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar